Berhentilah Mencaci Di Social Media..


My Office 11 Mei 2012,

Selamat Siang kawan,, Selamat hari Jum’at,, Bagaimana kabar kalian,, semoga semuanya selalu baik baik saja..

Social Media,, siapa sih diantara kita yang gak ikutan dalam social media, entah itu twitter ataupun facebook, saya rasa kita semua adalah pengguna dari social media..

Facebook  adalah social media pertama yang membantu  menemukan teman yang sudah hilang  puluhan tahun, ataupun upload foto dan bernarsis-narsis ria,, di Facebook juga kita bisa membangun sebuah komunitas tersendiri , banyak hal yang bisa di lakukan di facebook,

Kemudian di 201o , Indonesia mulai di ramaikan dengan social media baru bernama Twitter, lebih ringkes gak ribet dan lumayan buat berisik nyampah atau apapun itu,, dengan 140 karakter kita bebas berkoar-koar di dunia maya..

Jika di suruh memilih antara Facebook dan Twitter saya lebih suka dengan facebook, karena teman-temanya lebih nyata, di Facebook gak ada yang namanya anonymous atau tidak di kenal semua orang punya identitas, (*Walaupun mungkin palsu) di facebook interaksi social itu lebih nyata..  tapi belakangan facebook semakin menyebalkan karena terlalu banyak orang yang jualan di facebook, status-status yang terlalu ambigu,, atau foto-foto gak penting yang di tag sembarang orang..

Twitter si burung biru,dibuat sebagai tempat bagi  kita untuk berkicau, seruu bisa di jadiin tempat sampah, tempat paling pas buat ngegalau, karena sedikit yang kenal saya di twitter, (Beda dengan facebook yang diakses semua orang ya keluarga besar, rekan kerja, klien hingga teman-teman blogger)

Hal yang saya suka di twitter adalah ketika membaca banyak quote bagus tentang meraih mimpi , doa-doa indah ,atau mantengin para ABG yang hobi ngegalau,, jujur ya, membaca timeline para ABG yang hobi ngegalau itu seru, karena adik adik kita itu amat sangat kreatif kalau disuruh ngegagalau , semua hal bisa di jadikan bahan buat menggalau bersama..

Memiliki akun di social media itu menyenangkan, membunuh waktu kosong, dan bikin hidup lebih seru, gak kebayang deh kalau kita hidup di jaman gak ada social media, hidup hanya terbatas pada kotak-kotak tertentu, pada limitasi-limitasi yang di tetapkan manusia, social media membuat kita menjadi lebih bebas untuk berekpresi,,

Tapiiiiii pada akhirnya kebebasan berekpresi itu tidak selamanya menjadi sesuatu yang menyenangkan , kebebasan itu menjadi sesuatu yang tidak terkendali,, dan membuat kita kebablasan.. Gak percaya ini contohnya..

a) Budaya keipo yang semakin menggila…

KEIPO, rusuh dan selalu pengen tahu urusan orang,, dengan adanya twitter, maka para KEIPOERS ini semakin memiliki akses untuk  ngurusin hidup orang,  yang bikin makin geregetan adalah saat para KEIPOERS ini rusuh menghujat , menghakimi dan berasumsi banyak hal..

Kadang saya mikir, emang enak ya ngerusuhin hidup orang , selama orang itu gak ngerusuhin hidup kita, gak menggangu hajat hidup orang banyak , maka biarkan lah saja lah.. salah satu tweet dari aurel hermansyah (*Salah satu artis yang  selalu di keipoin orang orang dan saya juga gak ngerti kenapa

Don’t judge me if you don’t know me you just know my name not my story

Walaupun ya saya gak tahu kenapa dia selalu di keipo-in orang, tapi kadang saya mikir aja perasaanya ,,gak enak kali hidup lo di rusuhin terus-terusan , di hakimi dan di cap gak bener,,

b) Banyaknya anonim yang tidak bertanggung jawab..

yup,, di twiter belakangan makin banyak aja anonim , orang-orang yang gak berani buka jati diri, tapi berkoar-koar menghujat agama tertentu, partai , negara bahkan golongan tertentu,,

menurut saya menjadi anonim adalah tipikal pecundang yang sesungguhnya, kalau emang mau complain,berteriak atau mengungkapkan sebuah kebenaran tunjukin dong jati diri nya,, jangan cuma berani berkicau aja,, sujiwo tedjo, wimar witolar, adalah pengguna twitter yang saya kagumi, mereka berani complain.. berani berkicau dan berani menunjukkan siapa diri mereka,,

c) Budaya Memaki yang semakin parah..

Dan yang terakhir ini adalah hal yang paling saya gak suka dengan adanya social media, semakin banyak orang yang hobi complain, hobi memaki ,berasumsi ini itu atas suatu peristiwa.. Seperti cerita tentang musibah yang menimpa pesawat sukhoi,, ini bener-bener gila , harusnya kita simpati dan berdoa untuk semua korban dan mereka yang berjuang melakukan evakuasi pesawat itu,,

Tapii apa,, di social media, facebook, twitter, BBM, yang beredar malah lawakan garing tentang kecelakaan,, cacian karena petugas SAR nya yang lambat,, bahkan ya , yang lebih parah lagi,, saya di kirimin satu foto yang asli gak senonoh banget,, dan jadiin itu sebagai lelucon yang gak penting…

Kawann ayolllahh kita bijak dan menjadi orang yang gak gampang untuk mengeluarkan sumpah serapah terutama di dunia maya,, kawan.. semua sumpah serapah kita itu akan menjadi jejak dan selalu dikenang sepanjang masa,,,

Sebelum kalian mulai mencaci , memaki, atau menghujat sebuah komunitas, coba deh bayangin kalau kalian yang jadi obyek dari hujatan tersebut pasti gak enak kan,, kemajuan teknologi mari kita barengi dengan kemajuan otak dalam berpikir, think smart before speak 🙂 

18 thoughts on “Berhentilah Mencaci Di Social Media..

  1. mamih juga ikutan sebel dgn joke ttg pesawat sukhoi ini … 😦
    mereka menjadikan musibah ini sebagai joke…

    apakah mereka gak punya rasa simpati dan empati pd keluarga korban?
    coba seandainya musibah ini terjadi pd mereka …
    apa mereka akan jadikan joke juga?? …………..

    mungkin gak ya kalau social media ini kudu
    ada satpamnya …
    yg bisa nyaring status2 yang geje ?? 😦
    salam

  2. hehehe… makanya aku tidak suka twitter, krn tidak bisa hide. Kalau FB, tidak suka dengan status-statusnya tinggal hide aja. Daaaan untung semua teman FBku semua manusiawi dan kalaupun mencaci tidak setiap waktu, atau bisa diketahui dia benar marah.

    Kurasa sih semua social media itu adalah cermin dari sifat kita yang sebenarnya. Jika di soc med suka mencaci dsb dsb bearti sebetulnya dia itu begitu sifatnya. Hanya karena jaim saja di dunia nyata keliatan baik-baik.

    Manusia punya sisi baik dan buruk… tinggal bagaimana mengontrolnya saja. Dan …bisa dimulai dari kita sendiri kan? Kalau perlu ditegur saja. Dia marah? ya bagus, krn berarti orang itu tidak pantas jadi teman kita hehehhe

    • di twitt bisa di mute, atau di unfollow..
      iya,, mungkin karena di twitt gak ada identitas,,
      makanya orang orang berani bekoar kan
      kalau di facebook atau blog orang gak berani bekoar
      karena ada identitas,dan ada jati diri disana.. 🙂

  3. setuju dengan Inon, Mamih dan mbak Em..
    marilah berkata yang baik
    mengkritisi sesuatu dengan santun tidak perlu kasar.
    jika tak bisa berkata yang baik
    lebih baik diam..

    • Satujuhhh sayahhhhhh
      Mengkritis dengan baik,,
      Ingat gak di film 5 menara,, ketika ada yg mengkritisi,, maka sama kyai rais di balikin
      ” Jadi menurut kalian solusinya apa,, jangan cuma bisa kritik doang,, tapi berilah solusi dari kritik itu ”

      Solusi yang membangun pastinya,, bukan solusi yang meminta pihak lain dijatuhkan
      my little usagi

  4. kalau twitter, teman hanya sedikit dan kurang begitu aktif sehingga gak pernah mengalami yg aneh2. Kalau facebook beberapa kali menemukan orang2 yg ‘kurang bisa’ mengendalikan emosi dan empati. Kalau sudah rada akrab, bisa saya kirimi pesan privat, tapi kalau belum ya paling langsung diblokir aja.

    • Plus minus sih pak,,
      Tapi di twitt suka ada quote seru
      Iyaa,, kadang status sos med,, jadi kaya nonton sinetron ya pak
      Kita bisa thu,, cerita kehidupan orang ya dari soc med nya aja
      my little usagi

  5. Menurut saya …
    mereka yang suka mencaci maki di media social …
    didalam kehidupan nyatanya ada yang tidak seimbang …
    eksistensinya di dunia nyata diragukan …
    tak banyak yang mau mendengar dia …
    sehingga … kompensasinya … pelariannya …
    ya … berkicau … (semaunya)

    salam saya

    • Setuju banget inyiakkk
      *tosssss*
      Mereka yang mencaci di dunia maya terutama anonim,, pastilah mereka yang di dunia nyata gak punya nyali,,

      Kalau mau complain ya,, tunjukin jati diri,,
      Bijak,, dan bertanggung jawab
      Betul tidak
      my little usagi

  6. iya… media emang semakin banyak, dan semua orang emang bebas bersuara. tapi harus diinget kalo bersuara harus bertanggung jawab. jangan sampe menyakiti orang lain dan jangan membuat lelucon di atas penderitaan orang lain… itu sama sekali gak lucu!

  7. he eh, kalo berani ayo di adepin, satu lawan satu *hlah, kok mpropokasi..

    Oyen juga kagak demen ncing, ngabisin waktu aje, mending hapdet dah *halah

    kampong jengkol ada hajatan noh, kale mao ikutan… xixixixiixi 🙂

Leave a reply to Arman Cancel reply