My Office 6 November 2017
Selamat sore semuanya, hampir 8 bulan gak nulis dirumah ini ,selain kesibukan alasan utamanya adalah lupa password, dan yang lebih parah lagi saya juga lupa password email yang dipakai untuk blog ini ,setelah berbulan bulan akhirnya hari ini baru inget sama password email dan langsung deh reset password di blog, mungkin besok-besok passwordnya harus ditulis supaya kalau lupa gampang inget
Alhamdulillah pernikahan saya sudah memasuki tahun pertama, perjalanan yang luar biasa, menikah adalah hal terbaik yang terjadi dalam hidup saya. Setelah menikah hal yang dinantikan oleh saya dan suami adalah punya momongan.
14 Bulan terakhir saya dan suami menjalani program hamil, tadinya saya ingin berbagi semua cerita tentang program yang kami jalani kalau saya sudah hamil, jadi ada contoh nyata, tapi setelah di pikir pikir lagi, saya pikir gak ada salahnya mulai menuliskannya dari sekarang, sebagai catatan untuk perjalanan kami berdua, dan saya ngerasain banget kalau review yang ditulis di blog itu membantu kami para pejuang garis dua dalam mencari referensi so here is my story :
Dibulan ke 6 pernikahan saya ngajak suami untuk ke dokter menjalani program hamil,awalnya suami menolak dengan alasan “baru juga 6 bulan tenang aja” tapi saya kekeh karena lebih cepat lebih baik lagi pula usia kami berdua sudah diatas 30
Maret 2017 – Hermina Ciputat Dr Riyana Kadarsari
Syarat promil dari suami adalah dokternya harus perempuan,karena dia ngak nyaman dengan dokter laki-laki, hasil googling dr perempuan yang direkomendasikan pilihan jatuh pada Dr Riyana di RS Hermina Ciputat.
Saat kami ketemu dokternya dan bilang kalau kita mau program hamil Dr menyarankan untuk menunda karena usia pernikahan kami masih terlalu muda, tetapi waktu itu saya bilang “gak apa apa dok kita iktiar dulu”
Hal pertama yang saya jalani adalah USG Transvaginal, dan saat proses USG Dr bilang terdapat kista berukuran 4 cm dirahim saya, namun buk dokter bilang
“Gak usah cemas, banyak kok orang yang bisa hamil dengan kista ,kista kamu belum dikategori bahaya tenang aja”
Karena Dr bilang gak bahaya, saya dan suami menjalani hari seperti biasa, gak ambil pusing dengan urusan dunia perkistaan itu
Setelah cek USG Transv , sekarang giliran pak suami untuk menjalani tes analisa sperma , kami memilih untuk melakukan test di RS Muhammadiyah Taman Puring, karena dekat dari rumah dan secara biaya juga lebih murah
Untuk menjalani test sperma ini suami harus puasa mengeluarkan sperma selama 5 hari,supaya sperma yang keluar adalah sperma dengan kualitas baik
Mei 2017
Karena urusan pekerjaan , kami baru kembali ke Dr di bulan Mei saat haid hari ketiga , Dr membaca hasil analisa sperma suami dan alhamdulillah walaupun suami merokok, tapi sperma suami dalam kualitas baik dan normal
Dr meresepkan saya profertil obat untuk pembesar sel telur ,selain profertil Dr juga memberikan saya anti oksidan agar system imun saya dan suami baik
Juni 2017
Ternyata takdir baik belum berpihak pada kami, profertil tahap pertama belum berhasil , saat mens dibulan juni saya kembali mendatangi Dr dan kembali diresepkan profertil dan anti oksidan “
Juli 2017
Dan lagi lagi nasib baik belum berpihak kepada kami, tamu bulanan masih setia hadir mendatangi saya , kami kembali ke Dr dan kembali diresepkan profertil, ini profertil ketiga dan terakhir yang saya konsumsi karena efek samping dari profertil adalah pembesaran pada kista yang saya miliki, saat itu Dr bilang
“Kalian berdua baik baik saja, gak usah terlalu dibuat stress, anak itu Titipan ALLAH , gak ada Dr yang bisa menjamin bahwa dia bisa membuat pasien hamil, Dr hanya membantu , hasil akhir adalah takdir ALLAH
Dan lagi lagi program kami tidak berhasil , program hamil tu selain menguras emosi juga menguras tabungan bolak balik ke dokter duitnya lumayan (*nyengir), selain ke dokter kami juga mengkonsumsi semua yang di anjurkan mulai dari air rebusan kemangi – kurma susu- jus 3 diva – kacang panjang, apapun yang dianjurkan oleh orang lain baik dan bisa bikin hamil ya saya turutin
Sedih rasanya saat testpack menunjukkan garis satu, kadang saya berharap kalau garis di tespactk itu terlihat dua, bahkan kadang saya mensugesti diri kalau tespack nya bergaris satu karena yang saya pakai adalah testpack murah, bela-belain beli testpack yang paling mahal dengan harapan dapat garis dua dan ternyata tidak saudara-saudara testpacknya masih garis satu
Entah sudah berapa liter air mata yang keluar saat tamu bulanan selalu hadir, dan bagian yang paling bikin sedih adalah saat melihat orang lain yang baru nikah sebulan dua bulan gampang banget buat hamil, bahkan salah satu teman hamil anak kedua dengan mudahnya dan dia tidak menginginkan kehamilanya, miris rasanya saya saat mendengar dia bilang
“Sumpah deh gw gak pengen hamil, kalau bisa gw tuker, gw kasih ini Rahim sama lo,”
Ada rasa marah sama ALLAH kenapa orang lain begitu mudahnya untuk hamil,sedangkan saya tidak, kenapa untuk hamil pun saya harus berjuang, gak kaya orang orang yang dengan gampangnya hamil bahkan ketika mereka tidak menginginkannya
HAMIL-HAMIL-DAN HAMIL hanya itu yang ada di benak saya, diri ini begitu terobsesi dengan aplikasi kehamilan rajin melihat tanggal untuk mengecek tanggal subur , tanggal terlambat, nyobain semua jenis masakan yang kata orang bisa bikin cepat hamil, mencoba pergi ke tempat alternative yang again kata orang-orang bisa bikin cepat hamil
Pernah denger “sindrom hamil” jadi ini semacam sindrom dimana tubuh merasakan gejala gejala hamil seperti payudara membesar – mual – pusing – gampang ngantuk – bahkan menstruasi yang datang terlambat tapi setelah di cek oleh testpack tamu bulanan datang terlambat bukan karena hamil tapi karena pengaruh hormone stress si ibu
Dan saya pun mengalami sindrom ini , rasanya gak enak saudara-saudara ketika kita berharap dan mendapati kenyataan bahwa harapan itu zonk,sakit bray!!!!!
Dan sampailah saya disatu titik ,bahwa saya terobsesi dengan kata HAMIL dan cara saya salah, saya jadi terobsesi terhadap tanggal subur dan kecewa jika saya dan suami tidak HB ditanggal subur, atau kondisi fisik kami berdua tidak dalam keadaan baik, mindset otak pun berubah jadi “We get a sex because we want to get pregnant” , terobsesi dengan semua jenis buah dan makanan yang katanya bisa memicu kehamilan, dan fisik yang ikut-ikutan memburuk karena syndrome hamil ini
Ini seperti titik balik , dan saya sadar bahwa
“Mungkin memang belum waktunya, dan cara yang saya tempuh salah, kenapa harus terobsesi dengan apa yang belum kami miliki , dan lupa dengan nikmat yang ALLAH berikan saat ini kepada keluarga kecil saya, Bukankah rezeki berlimpah – karir yang maju –usaha yang berjalan baik – hubungan suami istri yang harmonis adalah nikmat yang patut kami syukuri”
Dan saya pun menguninstall semua aplikasi kehamilan di gadget saya, menjalani hubungan sex karena kebutuhan suami istri, bukan karena ingin hamil, saya berhenti mengkonsumsi makanan yang aneh-aneh, belajar untuk berpikir bahwa
“Semua akan indah pada waktunya ,bukankah setelah penantian dan perjalanan panjang urusan asmara ALLAH memberikan jodoh terbaik dalam hidup saya, insya ALLAH at the end I will find my best”
Oktober 2017
Morula IVF – Dr Arie Polim
Perlahan obsesi tentang kehamilan itu pun reda, rasa sedih saat tamu bulanan datang masih ada tapi ya udah , saya hanya meratapi nya sebentar setelah itu kembali melanjutkan hidup
Salah satu teman saya setelah menanti selama 4 tahun akhirnya berhasil hamil dengan program bayi tabung, melalui Dr Arie Polim di Morula IVF, berbekal cerita teman saya, saya pun kembali berinsiatif mengajak suami untuk menjalani program hamil di Morula IVF
Awalnya suami menolak, karena proses panjang yang harus kami lalui, tapi saya meyakinkan dia dengan bilang
“Ini bagian dari iktiar, aku janji gak akan terobsesi kaya dulu lagi, mungkin yang kemarin Dr nya gak cocok siapa tahu Dr nya kali ini memberi kabar baik “
Dan berangkat lah kami ke Dr Arie Polim dengan harapan kami bisa menjalani program hamil dengan proses alami
Ada pepatah yang bilang “Ada harga ada rupa “ dan itu berlaku di RS Morula IVF biaya yang harus dikeluarkan untuk control dan obat lumayan pake banget, tapi ini setara dengan pelayanan yang mereka berikan
RS nya bersih , dan rata-rata pasiennya adalah orang yang sedang berjuang untuk hamil, jadi kami gak perlu merasa terintimidasi dengan ibu ibu hamil, setelah mendaftar di resepsionis –kami di wawancara oleh suster untuk mengetahui program apa saja yang sudah kami jalani selama ini – setelah proses wawancara selesai barulah kami bertemu dengan Dr nya untuk berkonsultasi
Dr Arie menyambut kami dengan senyum, setelah satu dua pertanyaan saya pun kembali melalui proses USG Transvaginal , dan ternyata hasil USG Transv yang saya jalani kali ini tidak membawa berita baik
Kista yang saya miliki telah bertumbuh dari 1 menjadi 2, dari berdiameter 4 cm menjadi 7 cm,kista fungsional menjadi kista endometriosis, dan solusinya adalah operasi
Dunia saya rasanya runtuh – blank dan bingung mau ngomong apa, karena kami datang dengan keyakinan bahwa kami berdua sehat ,dan sekarang saya mendapati kenyataan bahwa saya tidak baik baik saja, terlebih ketika Dr menyebutkan nominal biaya operasi yang harus kami bayar , Dr menyarankan saya untuk menjalani proses HSG untuk mengetahui kondisi saluran tuba saya apakah paten atau non paten
RS Muhammadiyah Taman Puring
Dan saya pun kembali memilih RSTMP untuk menjalani proses HSG
HSG adalah sebuah pemeriksaan sinar X dengan memakai cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba fallopii). Apa tujuannya? Untuk mengetahui kondisi saluran telur sekaligus apakah ada sumbatan dan letaknya pada saluran telur yang bisa menyebabkan infertilitas
Proses HSG berlangsung selama 15 menit, sedikit sakit tapi suster mengalihkan rasa sakit dengan mengajak saya ngobrol tentang hal hal remeh.Hasil HSG langsung dapat diterima hari itu juga kami hanya harus menunggu 1 jam
Dan lagi lagi kami menerima kabar mengenakkan untuk hasil HSG saya
Saluran tuba kanan saya paten dan normal sedangkan Saluran kiri saya tersumbat Jika hasil ini digabungkan dengan hasil dari Dr Arie Polim maka kesimpulannya adalah Rahim kanan Kista Saluran Tuba Normal, Rahim Kiri bersih tapi Tuba Non Paten (tersumbat)
Dunia saya kembali runtuh untuk kedua kalinya, sedih dan gak tahu harus ngomong apa, kenapa harus saya yang mengalami masalah ini ,kenapa bukan orang lain yang memang tidak ingin hamil , menangis ya hanya menangis yang bisa saya lakukan , menangis meratapi nasib it’s really worst
Dan lagi lagi saya sampai disatu titik,,
Mungkin ini memang jalan yang harus kami jalani , agar kelak ketika kami di anugerahi keturunan kami menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan tidak menyia-nyiakan amanah yang diberikan ALLAH , setiap masalah di ciptakan dengan solusinya dan saya percaya masalah ini pun ada solusinya
Solusi untuk masalah yang saya alami adalah operasi dan biayanya tidak sedikit, dan tahun ini kantor saya merubah kebijakan medical allowancenya jika sebelumnya kami memiliki asuransi tahun ini medical diberikan dalam bentuk reimburse dan hanya berlaku untuk rawat jalan, untuk rawat inap kami belum memiliki perlindungan apapun bahkan BPJS
BPJS adalah solusi yang saya pilih untuk proses operasi yang kelak akan saya jalani, namun untuk mengaktifkan kartu BPJS ini pun tak mudah, karena total waktu tunggu yang saya jalani hingga kartu BPJS saya aktif dan dapat dipergunakan adalah 28 hari kerja
Saat ini saya sedang menunggu proses aktifasi kartu BPJS saya, agar saya bisa mendapatkan pengobatan dan kista serta sumbatan ini pun segera berlalu, selain menunggu kartu BPJS saya juga mengkonsumsi obat alternative serta obat yang diresepkan Dr dengan tujuan untuk menghambat laju pertumbuhan kista tersebut
Saya pun mencoba hidup sehat menjauhi pantangan seperti makan junk food – mie instan – makanan dan minuman berpengawet – asap rokok – diet dan mulai berolahraga
Saya percaya bahwa suatu hari nanti kami akan berkesempatan menjadi orang tua, dan penyakit dirahim saya ini akan berganti dengan kehadiran janin dirahim saya, entah kapan keajaiban itu akan datang , yang bisa saya lakukan saat ini adalah berdoa-berdoa dan berdoa menempatkan ALLAH sebagai tempat kami mengadu dan berserah
Saya membagikan kisah ini , dengan harapan semoga siapapun diluar sana yang mengalami kisah sama dengan saya tidak berputus asa, percaya lah keajaiban selalu ada, ada banyak kisah tentang keajaiban hadir setelah mereka pasrah dan mengiklaskan semuanya kepada ALLAH
Siapapun kalian yang membaca tulisan ini, mohon bantu saya dengan doa ya, semoga kelak cerita penantian ini berbuah manis, semoga kista dan sumbatan ini segera berlalu dan saya bisa sembuh seperti sedia kala
Salam
Usagi – Pejuang dua garis